 |
|
Juma’t (12/12/2014), sekitar 100 orang mahasiswa di universitas Islam Antarbangsa Malaysia (UIAM), menghadiri peringatan 10 tahun bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 200.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samundra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan bangunan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak ditemukan dan ribuan pula mayat yang dikuburkan secara massal.
Acara yang bertema “Aceh: 10 years after earthquake and tsunami” ini diadakan di mini auditorium UIAM dan di prakarsai oleh TARSA (Tanôh Rincông Students Association) Malaysia dan dihadiri oleh berbagai mahasiswa international lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Turkey dan negara lainnya.
Acara ini di buka oleh Dato’ Hamidun bin Abdul Hamid sebagai director corporat communication division di UIAM. Ini adalah bukti kebesaran Allah Swt yang ditunjukkan kepada umat manusia di seluruh dunia bahwa Allah lah yang mempunyai kekuatan atas segala sesuatu di permukaan bumi ini. Pada tahun 2004 lalu, sebagai bukti bahwa Malaysia sebagai negara yang serumpun dengan Indonesia, “pemerintah Malaysia memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa Aceh sebagai bukti persaudaraan sesame kita,” ungkapnya.
Dato’ Hamidun juga berpesan kepada mahasiswa aceh bahwa harus mempunyai visi yang jelas untuk memajukan Aceh pasca gempa bumi dan tsunami tersebut, dengan menjaga stabilitas ekonomi daerah, menjaga persatuan dan kesatuan dan memberikan jabatan amanah kepada orang yang benar dan tepat serta bertanggung jawab terhadap amanah tersebut, tutup beliau di akhir sambutannya.
Sementara itu Fathul Hadi sebagai Ketua persatuan TARSA menyampaikan tujuan acara ini adalah untuk mengingat kembali peristiwa tsnami dan untuk menunjukkan perkembangan Aceh pasca 10 tahun Tsunami, karena menurut beliau kita juga tidak boleh larut dalam kesedihan tetapi kita mesti bangkit untuk kemajuan Aceh ke depannya.
Selanjutnya acara tersebut dilanjutkan dengan theatrical performance, menceritakan peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh yang diperankan oleh mahasiswa-mahasiswi Aceh di UIAM, serta pemutaran video tentang perkembangan Aceh pasca dihantam gelombang Tsunami dengan bantuan dari negara-negara lain untuk bangkit kembali dan petisi yang ditulis oleh peserta yang hadir sebelum masuk mini auditorium.
By: Gushairi
|
|